Jumat, 30 Agustus 2013

Proses :')

Bagaimana sih sebenarnya proses menerima-memaafkan-bersyukur itu?
Apakah untuk dapat memaknainya kita harus dipukul telak dulu? baru kita dapat mempelajari maksud dari kata-kata tersebut?
Saya bingung dengan apa yang terjadi pada kehidupan saya akhir-akhir ini, serasa dilewati oleh tornado dan menyisakan puing-puing pertanyaan yang berseliweran di kepala.
Dan celakanya puing-puing ini ketika saya hendak membersihkannya satu per satu, eh, datang lagi tsunami, yang meluluhlantakkan pertahanan dan membawa kembali puing-puing yang baru sempat saya bersihkan sedikit.

Ada apa sebenarnya ini?
Terlalu berlebihankah saya jika saya betul-betul mempertanyakan: kenapa?bagaimana bisa?
Apakah saya harus menelan pil pahit ini tanpa perlu tahu apa yang sebenarnya saya telan?
Bagaimana jika pil ini membuat hati saya semakin perih?bagaimana jika “ia” memporak-porandakan isi pikiran saya sementara bibir saya harus tersenyum menerima?

Their answer.....
Bersyukur atas apa yang telah diberikan, kalau saya jadi kamu sih saya sebenarnya tidak terlalu pusing memikirkannya
Saya maunya begitu ya Tuhanku, tapi apalah daya hati hamba ini, masih sangat jauh dari bersih, masih sangat butuh bimbingan dan pengampunan-Mu,,atas ketidaksyukuran hamba atas segala nikmat yang telah kau berikan.

Ikuti saja apa maunya mereka, kamu banting tulang pun tak dihargai selama ini, nah sekarang saatnya membuang semua kerja keras itu, karena toh sama saja
Saya juga maunya begitu, tapi apakah ini jawaban yang tepat?

Saya juga sama denganmu, saya tidak terima dan sakit hati atas semua ini, tapi yah mau bagaimana lagi?
Saya setuju, tapi lantas apakah dengan menerima itu kita bisa saja seenaknya terus dijajah oleh mereka?

Tidak usah bertanya, kesannya kamu malah membangkang, terima saja, bersyukur atas apa yang diberi
Saya menghadapi situasi seperti ini, membuat saya berpikiran tidak baik, ingin lari saja dari sini, tapi kata membangkang itu tidak mau saya wujud-nyatakan.

Manusia yang hebat dibentuk bukan dari kemudahan, namun dari kesulitan, kerja keras dan air mata
Bolehkah dengan saya menangis saja, lantas perasaan ini turut mengalir mengikuti limpahan air mata yang berderai?

Membahas lagi akan hal yang merusak hati itu, maka saya sekarang memilih bungkam saja, saya hanya bisa mencurahkannya disini, di Historia....

Senin, 15 Juli 2013

Déjà vu


Pernah mengalami yang namanya Déjà vu??
Saya pernah, sering malah..
Sedari saya SD dulu kalau tak salah.

Menurut Wikipedia, Déjà vu adalah sebuah frasa Perancis yang artinya secara harafiah adalah "pernah melihat" atau "pernah merasa". Maksudnya adalah mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para (παρα) yang artinya ialah "sejajar" dan mnimi (μνήμη) "ingatan".

Nah, di postingan saya kali ini, saya hanya mau berbagi sebuah foto yang seingat saya pernah muncul di dalam mimpi saya, padahal saya belum pernah sama sekali melihatnya.

Ini dia fotonya:



Foto diatas merupakan sebuah tempat yang bernama Lembah Bulan dan berlokasi di Chile.
Lembah ini memiliki nama lokal Valle de la Luna atau Lembah Bulan karena jika kamu berada di sini, maka kamu akan berasa sedang mendarat di daratan bulan! Yang mengesankan adalah berbagai tekstur alam di sini terbentuk secara alamiah dari angin dan air termasuk danau kering menyerupai kawah yang membuatmu terbawa ke sebuah dimensi lain yang tak seperti berada di bumi.

Nah lho, kalau dulu saya pernah bermimpi pergi kesitu, kapan ya bakal terwujud di dunia nyata?? :-$



Selasa, 02 Juli 2013

Peraturan Itu (Sakit) Untuk Dilanggar




Rabu malam, 26 Juni 2013, hari ketiga UAS di kampus..
Saya pergi ke kampus memakai kemeja pink abu-abu, tetapi pulang dengan memakai kemeja putih.
Aneh???memang..
Ajaib???banget..hebat nian ya bajuku luntur dalam waktu sekejap #setres.

Sederhana saja ceritanya, saya “hanya” sedikit melanggar peraturan di kampus ini, yang memang mengharuskan seluruh mahasiswa untuk datang ke kampus -saat ujian- menggunakan kemeja putih, dan rok/celana hitam.

Saya hari ini entah kenapa malas sekali harus kembali mengenakan seragam hitam-puith tersebut, terlebih saya sudah menggunakannya 2 hari kemarin.
Saya berpikir, ah, 2 hari kemarin saja ada beberapa teman yang menggunakan kemeja warna lain tetapi dosennya biasa aja tuh, jadi mengapa tidak dengan hari ini?

Yah nasib, apesnya ketika saya pertama kali menggunakan kemeja diluar ketentuan, kok bisa-bisanya ya dosen mata kuliah yang kedua “usil” banget mengusir saya dkk yang menggunakan kemeja warna lain.
Walau udah dibela-belain kalau kita baru pulang kantor, dosennya tetep k(e)uk(e)uh nyuruh kita ganti kemeja dengan kemeja putih.

Akhirnya, setelah kontek sana kontek sini nyari kemejanya, alhamdulillah kakaknya si pacar punya 1 kemeja putih. Si kakak iparnya bilang, dek, kemejanya longgar gpp?? Saya menjawab, kak, walaupun saya terpaksa harus pakai kemeja pacar saya, saya rela kok,,yang penting ada.

Fuahhh,,itulah sepenggal kisah dimalam ini.
Sederhana sekali bukan??saya gampang sekali melanggar peraturan, tetapi ketika ketahuan rasanya sakit hati banget..kenapa harus saya coba yang ngalamin hal ini??kenapa kemarin-kemarin kagak??

Tapi yah,kesalahannya memang 100% dari saya kok, siapa suruh mau melanggar peraturan.
Pelajaran sosodara..lain kali taat aturan jua kalau seng mau makang hati.
Sekian.


Nb: thank you so much to my lovely ipit..banyak “untung” yah hari ini sayang :*.

Thanks juga ke kakak iparkuh…kemejanya dicuci dulu ya kak,,bau kecut soalnya :D

Senin, 17 Juni 2013

Say Go To the Hell to Drugs!!!

Tengah mengetik sebuah konsep Keputusan Pemberhentian Pegawai, dengan kop Keputusan:
Pengakhiran Hubungan Kerja.
Miris,,kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan yang saya rasakan saat mengetik konsep SK ini.
 





Bagaimana tidak, ybs diberhentikan secara tidak hormat dari perusahaan ini dikarenakan tertangkap tangan menggunakan obat-obatan terlarang dan sekarang mendekam di penjara.
Istri dan anak-anaknya tidak berhak atas bantuan pemeliharaan kesehatan.
Saya hanya berpikir, apakah ybs tidak berpikir panjang saat menggunakan barang haram tersebut?
Sudah terlalu banyak slogan-slogan yang memaparkan bahaya dari penggunaan zat adiktif tersebut bagi tubuh kita.
Dan jika memang hanya merugikan diri kita sendiri, maka sepatutnya hanya kita yang menanggung resikonya..tetapi ini? Keluarga kita, orang-orang terdekat kita pun turut terkena dampaknya.
Dalam kasus ybs, apa manfaat yang didapat dari konsumsi narkoba tsb? 
Tidak ada sama sekali.
Kerugiannya: ybs menjadi candu terhadap narkoba, masuk bui, dipecat dari perusahaan, dan anak serta istri terlantar.

Last but not the least.....
Masih perlu berpikir 2 kali kah untuk mengatakan TIDAK pada narkoba?????

Sabtu, 23 Februari 2013

"Pressure"



Sebut aku tak tau bersyukur
Atas apa yang telah Tuhan berikan kepadaku
Penghasilan yang memadai
Tunjangan yang lebih dari cukup
Kehidupan yang lebih baik dibanding jika aku tak berada disini saat ini.

Sebut aku tak tau berterima kasih
Berjalan gontai di sabtu pagi yang cerah ini
Menghela nafas berat sedari tadi
Merasakan beban yang begitu berat di bahu ini
Dan rasa sesak yang teramat di hati ini.

Sebut aku tak tau malu
Yang masih berharap mendapat tunjangan lebih
Atas apa yang kuberikan, yang kurasa lebih dibanding orang lain.
Sebut aku ciptaan Tuhan yang sekarang ini dipenuhi rasa iri, rasa benci,
Karena membandingkan apa yang kurasa sungguh tidak adil
Bila dibandingkan dengan yang lain

Mengapa...
Yang lain bisa menikmati indahnya sore tiap harinya
Sedangkan aku harus duduk di depan layar persegi ini, berkutat hingga bulan nampak.
Mengapa bisa? Dengan tunjangan yang sama, mengapa bisa aku dan mereka begitu berbeda?

Tuhanku, adilkah ini buatku?

Salahkah aku menjadikan yang tidak baik sebagai pembanding buatku?
Karena kurasa akulah yang berada di posisi terburuk saat ini.
Tuhan, maafkan aku yang menjadikan harta duniawi ini sebagai ukuran adilmu terhadapku.
Karena dalam pikiran hamba_Mu yang bebal ini, harta duniawi itulah penghargaan atas kerja keras hamba :’(.

Tuhan, aku sungguh ingin meneteskan air mata,
Sungguh ingin berteriak sekuat tenaga,
Hingga rasa sesak ini terlepas dari rongga dada.
Tuhanku, ampuni aku, yang memang sungguh hamba yang tak mensyukuri nikmatMu.
Tunjukilah hamba jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.


---Dan tekanan ini, menghantarkanku disini,
Senin hingga sabtu, pagi hingga malam,
Tuhan, berilah aku kesabaran selalu, doaku setiap harinya---

Senin, 18 Februari 2013

Tanya Hati

Tanya logika,
mengapa harus bekerja begitu lama untuk menolong sesama.

Kembalikan pada nurani,
mengapa tidak tergetar saat ada yang membutuhkan.

Pertanyaan ironi,
mengapa tidak ingin menggapai pahala di depan mata yang telah dijanjikan Dia melalui firmanNya?

Rugikah kita berbuat kebajikan?
Berdosakah kita?

Tak terpikirkankah bila suatu saat roda kita berputar, kita berada di bawah, dan tak seorang pun mengacuhkan kita?

Hanya menanyakan, tak perlu jawaban.

Tanyakan pada hati, mengapa ragamu disitu tapi jiwamu tidak?
Maka kembalilah resapi firmanNya pada QS Al-Zalzalah:7-8

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya".
"Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya".

Maha benar Allah dengan segala firmanNya